Richard Branson lahir di London, Inggris, pada 18 Juli 1950. Ia sudah mencoba berbisnis saat usia muda. Namun langkah paling drastis dimulai saat ia memutuskan keluar dari SMA saat usianya menginjak 15 tahun. Bukan tanpa alasan. Saat berkunjung ke Indonesia tahun lalu dan berceramah di depan sejumlah pengusaha, ia mengungkapkan rahasia keputusannya itu.
Katanya, dengan tak "dilabeli" sebagai produk sekolahan yang sukses, ia jadi nothing to lose untuk melakukan sesuatu. Gagal tak apa-apa, sukses tentu luar biasa. Apalagi dengan usia yang masih muda, jika gagal ia masih ada waktu untuk bangkit. Karena menurutnya, kehidupan sebenarnya dimulai saat usia seseorang berusia 24 tahun.
Meski begitu ia tak menyarankan agar setiap anak muda keluar dari sekolahnya untuk memulai bisnis. Poinnya adalah "keberanian". Ia menguji keberaniannya dengan keluar sekolah di usia muda. Tetapi orang lain bisa melakukan cara berbeda. Mungkin sekolah jalan, keberanian juga tumbuh. Terlepas dari hal itu, apa yang dilakukannya sangat inovatif.
Setelah itu ia mendirikan Virgin Music yang kelak menjadi andalan sejumlah pemusik dunia untuk merekam dan mengedarkannya ke seluruh dunia. Di antara musisi yang mempercayakan pada perusahaannya adalah grup kenamaan Inggris Genesis dan Phil Collins, Janet Jackson, The Rolling Stones, dan sebagainya.
Sukses dengan dunia musik, Branson melirik dunia penerbangan dengan mendirikan Virgin Atlantic Airways. Sempat hampir bangkrut, namun perusahaan ini sekarang menjadi pesaing maskapai kenamaan di Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar