Zaman ES

Senin, 25 Juli 2011

Zaman es adalah suatu waktu di mana suhu iklim bumi turun menyebabkan peningkatan jumlah pembentukan es di kutub dan gletser gunung.

Zaman es adalah waktu suhu menurun dalam jangka waktu yang lama dalam iklim bumi, menyebabkan peningkatan dalam keluasan es di kawasan kutub dan gletser gunung. Secara geologis, zaman es sering digunakan untuk merujuk kepada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan; dengan denifisi ini kita masih dalam zaman es. Secara awam, dan untuk waktu 4 juta tahun kebelakangan, definisi zaman es digunakan untuk merujuk kepada waktu yang lebih dingin dengan tutupan es yang luas di seluruh benua Amerika Utara dan Eropa.
Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi. Letusan gunung Krakatau adalah salah satu contohnya dalam skala kecil sedangkan salah satu teori kepunahan dinosaurus (tumbukan Chicxulub) adalah salah satu contoh skala besar.
Dari segi pandang sudut di atas, zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu. Ketika zaman es, pemukaan air laut jauh lebih rendah daripada sekarang, karena banyak air yang membeku di daerah kutub. Kala itu Laut China Selatan kering, sehingga kepulauan Nusantara barat tergabung dengan daratan Asia Tenggara. Sementara itu pulau Papua juga tergabung dengan benua Australia. Setelah peristiwa pelelehan es tersebut, gelombang migrasi manusia ke Nusantara mulai terjadi.
Saman ES Di Indonesia
Beberapa tahun lalu sekelompok peneliti dibawah pimpinan Greg Zielinski, peneliti dari Universitas New Hampshire, Amerika, melakukan penelitian di Greenland, Kutub Utara. Tim Zielinski mempelajari umur lapisan es yang terbentuk di kutub. Dari penelitian itu, mereka mendapati pola perubahan temperatur es bumi secara global dalam kurun waktu yang cukup lama. Yang mengejutkan mereka dari penelitian itu adalah, pada suatu saat sekitar 74.000 tahun lalu, ada lonjakan besar kandungan sulfat di atmosfer, yang mengakibatkan terjadinya penurunan temperatur bumi secara drastis.
Lonjakan penurunan itu terjadi hampir 40 kali dari kondisi normal. Dari informasi itu mereka memperkirakan bahwa ada kejadian global yang menjadikan kandungan sulfat di atmosfir sangat besar sampai kurang lebih 2-4 ribu megaton H2SO4 (asam sulfat) di atmosfir. Kejadian global yang dahsyat itu membentuk awan kuning yang menutupi hampir seluruh permukaan bumi, menjadikan sinar matahari tidak bisa menembus. Dan akhirnya terjadi penurunan temperatur bumi. Pada saat yang sama mahluk hidup, binatang dan tumbuhan mati. Tim Zielinski bertanya-tanya kejadian apa pada 74.000 tahun lalu, dan dimana terjadinya di bumi.
Ditempat lain, Michael Rampino seorang ahli geologi dari University of New York, meneliti temperatur bumi dari kondisi geologis tanah. Dia meneliti pola temperatur sejak ribuan tahun yang lalu berdasarkan material geologi. Dari penelitian itu ia mendapati, pada suatu saat, ada penurunan temperatur bumi sebesar 5 derajat celcius dalam beberapa tahun. Dalam keadaan normal, penurunan temperatur sebesar itu terjadi dalam kurun waktu ribuan tahun. Dari data ini ia menyimpulkan bahwa ada kejadian dahsyat luar biasa yang menyebabkan terjadinya penurunan temperatur secara luar biasa. Lalu Michael Rampino menghitung kapan peristiwa luar biasa itu terjadi, dan ia sampai pada suatu angka, bahwa terjadi ledakan super dahsyat pada 74.000 tahun lalu. Pertanyaan selanjutnya adalah ledakan apa yang sedemikian dahsyat di bumi dan dimana persisnya kejadiannya.

Baik Greg Zielinski dan Michael Rampino, sampai pada suatu pertanyaan yang sama, dimana ledakan super dahsyat 74.000 tahun lalu itu. Seorang ahli vulkanologi di Universitas Toronto, Canada, John Westgate, dia adalah ahli yang bisa menentukan dari mana asal suatu material vulkanik. Ketika dalam bagian penelitiannya, ia mendapatkan material vulkanik dari Eropa, tapi ia menemukan bahwa material vulkanik yang sangat berbeda dari apa yang dia ketahui di Eropa. Maka ia mencoba mencocokkan apakah material itu berasal dari pegunungan Laki di Eropa, ternyata setelah diteliti, material itu tidak dari Gunung Laki.

Sementara itu seorang ahli lain, Craig Chesner, sedang melakukan penelitian di sekitar Danau Toba. Ia terheran-heran dengan bentuk danau dan kedalaman air di danau. Ia kemudian menemukan lapisan debu vulkanik yang sangat tebal di bukit-bukit sekitar Danau Toba. Chesner kemudian mengirimkan contoh debu vulkanik tersebut kepada John Westgate di Toronto. John Westgate, meneliti debu vulkanik kiriman Chesner, dan ternyata sama dengan yang dia teliti dari Eropa. Pertanyaan Rampino dan pertanyaan Zielinski, ternyata mengarah pada temuan Joh Westgate. Telah terjadi ledakan super dahsyat 74.000 tahun lalu di Sumatera, tepatnya di lokasi Danau Toba sekarang, sebagaimana temuan Chesner.Ledakan itu sedemikian dahsyat sehingga debunya mencapai Afrika dan daratan Cina serta Eropa. Diperkirakan material vulkanik yang dimuntahkan dari Toba lebih dari 2.000 km kubik magma. Ini lebih dari 4.000 kali jumlah yang dikeluarkan oleh Gunung Pinatubo di Philippina tahun 1991. Tinggi awan debu Toba diperkirakan lebih dari 50 kilometer. Ledakan Toba diperkirakan mengakibatkan kematian yang luar biasa di kawasan Asia Tenggara. Begitulah kejadian terbentuknya Danau Toba. Sampai sekarang, tidak ada ledakan yang melebihi ledakan Danau Toba 74.000 tahun lalu.
Konon siklus ledakan vulkanik Toba, bisa terjadi sekali dalam 400.000 tahun, jadi kira-kira 326.000 tahun dari sekarang. Kalau ledakan sedahsyat 74.000 tahun lalu di Toba terjadi sekarang, maka diperkirakan 50 persen penduduk Asia mungkin akan mati terbunuh secara langsung dan tidak langsung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Baca Juga

Peristiwa Yang Pernah Terjadi hari Ini

Peristiwa

1740 - Hari kedua pembantaian orang Tionghoa oleh VOC di Batavia.

1780 - Sebuah topan dahsyat menewaskan 20.000-30.000 jiwa di kawasan Karibia.

1964 - Olimpiade musim panas 1964 dibuka di Tokyo, Jepang.

1970 - Fiji meraih kemerdekaannya.

1938 - Jerman mencaplok wilayah Sudetenland dari Cekoslowakia.

1973 - Wakil Presiden Amerika Serikat Spiro Agnew mengundurkan diri

1979 - Permainan Pac-Man dirilis di Jepang oleh Namco.

1986 - Sebuah gempa bumi mengguncang San Salvador, El Salvador. Sekitar 1.500 orang tewas

1987 - Pemerintahan militer pimpinan Sitiveni Rabuka menyatakan Fiji sebagai republik.

2005 - Angela Merkel diumumkan sebagai Kanselir Jerman terpilih

2007 - Orang pertama Malaysia di luar angkasa, Sheikh Muszaphar Shukor meluncur ke angkasa menaiki pesawat Rusia Soyuz TMA-11.

Kelahiran

1813 - Giuseppe Verdi, komposer Italia (w. 1901)

1861 - Fridtjof Nansen, penjelajah Norwegia, penerima penghargaan Nobel (w. 1930)

1870 - Ivan Alekseyevich Bunin, penulis Rusia, penerima penghargaan Nobel (w. 1953)

1900 - Helen Hayes, aktris Amerika Serikat (w. 1993)

1903 - Vernon Duke, komposer dan penulis lagu Amerika Serikat (w. 1969)

1913 - Claude Simon, penulis Perancis, penerima penghargaan Nobel (w. 2005)

1924 - James Clavell, penulis Australia (w. 1994)

1924 - Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden Republik Indonesia keempat

1930 - Harold Pinter, pemain drama Inggris, penerima penghargaan Nobel(w. 2008)

1930 - Yves Chauvin, kimiawan Perancis, penerima Penghargaan Nobel dalam Kimia

1936 - Gerhard Ertl, kimiawan Jerman, penerima penghargaan Nobel

1941 - Peter Coyote, aktor Amerika Serikat

1946 - Naoto Kan, politisi Jepang

1954 - David Lee Roth, penyanyi Amerika Serikat (Van Halen)

1957 - Rumiko Takahashi, mangaka Jepang

1963 - Anita Mui, penyanyi Hong Kong (w. 2003)

1965 - Chris Penn, aktor Amerika Serikat (w. 2006)

1973 - Semmy Schilt, kickboxer Belanda

1974 - Julio Ricardo Cruz, pemain sepak bola Argentina

1974 - Dale Earnhardt, Jr., pembalap NASCAR

1975 - Ramón Morales, pemain sepak bola Meksiko

1978 - Jodi Lyn O'Keefe, aktris Amerika Serikat

1979 - Ahn Chil Hyun (Kangta), penyanyi Korea Selatan H.O.T.

Meninggal

19 - Germanicus, jenderal Roma (l. 15 SM)

1659 - Abel Tasman, penjelajah Belanda (l. 1603)

1963 - Édith Piaf, penyanyi Perancis (l. 1915)

1985 - Yul Brynner, aktor kelahiran Rusia (l. 1920)

1985 - Orson Welles, sutradara dan aktor Amerika Serikat (l. 1915)

2000 - Sirimavo Bandaranaike, Perdana Menteri Sri Lanka (l. 1916)

2004 - Christopher Reeve, aktor Amerika Serikat (l. 1952)

2005 - Milton Obote, Presiden Uganda (l. 1925)

2009 - Stephen Gately, penyanyi Irlandia (Boyzone) (l. 1976)

Hari besar dan peringatan

Hari anti hukuman mati sedunia.

Gabung Donk Dengan Kami

Komentar Sahabat