Aina : Bagus.... bukan bagus bu guru tapi pasti jawab aina meralat jawaban gurunya
.......................................................................................................
Ujian Susulan
Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru. mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran. Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
.......................................................................................................
Siapa Itu Thomas Alfa Edison
Bu guru: “Udin..! coba kamu jawab, siapa itu Albert Einstein..?”
Udin: “Tidak tau bu guru…”. Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Udin: “Ndak tau juga bu guru..” Bu guru: “Udin! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Udin: “Belajar kok bu guru… Lah coba Udin tanya, bu guru tau ndak siapa Wilsa Hariani..?” Bu guru: “Tidak tau…”
Udin: “Kalau dr.Bambang Ibu tau?” Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Udin: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”
.......................................................................................................
Saya Senang Dengan Cara Berpikir Ibu
Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak satu, berapa yang masih tertinggal?” Udin : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..”
Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?” Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”
.......................................................................................................
Sudah Tau
AL: “Hati-hati lu sama guru Fisika, kalau salah sedikit bisa di gampar”
AB: “Ooh… gue udah tahu”
AL: “Iya, gurunya udah jelek, gembel gitu mukanya, mana miskin lagi!”
AB: “Ooh…gue udah tahu”
AL: “Pokoknya ntar kalau pulang kita kerjain yuk! kita siram pake air got, kalau perlu kita gebukin tuh guru jelek! Eh ngomong-ngomong kok lu dari tadi bilang kalo lu udah tau sih?”
AB: “Gue anaknya!!”
0 komentar:
Posting Komentar